Berfikir tentang zaman sekarang yang dimana perkembangan dunia dan teknologi informasi sanggat pesat.,membuat semua hal jauh lebih mudah dan lebih efisien.,ini pula lah yang membuat negara-negara maju berlomba-lomba mendidik anak bangsa mereka  untuk meciptakan sesuatu yang ber inovasi yang bisa mempercepat informasi dengan lebih baik.,dan ketika  negara maju berlomba-lomba akan hal tersebut lain hal nya di sebuah negara yang bersemboyan kan "Bhenika Tunggal Ika".,sebuah negara berkembang yang sebenarnya mempunyai kekayaan alam yang sanggat luar biasa berlimpah dengan banyak potensi anak bangsa yang kian hari kian bertambah jumlah nya untuk memajukan negara ini..tetapi di negara ini terkadang pada kenyataan nya tidak seindah apa yang dibayangkan.,negera besar dengan banyak nya suku,ras dan agama yang bercampur menjadi satu tetapi tetap memakai adanya istilah "Mayoristas" dan "Minoritas".

dan ketika para kalangan dari kaum "Mayoritas" ini menjabat di pemerintahan beberapa dari mereka mencapur adukan masalah yang sebenarnya harus diselesaikan secara logis dan matematis tetapi malah diselesaikan dengan mencampurkan hal-hal yang berbau kepercayaan dan keyakinan yang menurut pemahaman saya tidak ada hubungan nya sama sekali.Hal yang sanggat miris memang ketika sebuah kebijakan dengan dalih keyakinan di sebuah negara yang memiliki lebih dari satu kepercayaan di manfaatkan untuk kepentinggan pribadi ataupun kelompok.,hal-hal seperti ini lah yang seakan mengekang negara ini untuk lebih maju dan berkembang.,terutama di dunia politik negara ini yang kian semakin frontal memainkan issue-issue yang tidak seharusnya digunakan dalam persaingan politik yang sehat.,sebagai contoh beberapa waktu yang lalu saat pemilihan pemimpin ibukota yang kebetulan wakil dari pemimipin ibukota ini adalah dari kaum "Minoritas"

dan ketika kaum "Minoritas" ini berhasil menjabat sebagai wakil  pemimpin ibukota banyak sekali terjadi hal-hal yang dibuat-buat oleh segelintir oknum yang merasa "risih" dan tidak nyaman akan hal tersebut demi unutk menjatuhkan dan melecehkan pejabat dari kaum "Minoritas" ini..,dan kembali lagi ketika semua hal di negara ini dicampur adukan dengan suatu "Keyakinan dan kepercayaan" dari kalangan tertentu maka akan sanggat sulit bagi negera ini berkambang dan berdiri sejajar dengan negara-negara maju yang telah lama membuang istilah "Mayoritas" dan "Minoritas"..,dan juga ketika ini terus terjadi sama saja negara ini seperti layaknya minuman "Koktail" yang beraroma harum tetapi mempunyai efek yang memabukan.

mari lihat kejadian beberapa waktu yang lalu ketika segelintir orang  di negara ini yang mengatas namakan keyakinan mereka demi untuk membubarkan sebuah event kecantikan,dan kebudayaan internasional dengan alasan bahwa kegiatan tersebut tidak sesuai dengan adat ketimuran di negara ini..,terdengar sedikit aneh ketika sebuah negara telah ditetap kan menjadi tuan rumah suatu event besar hampir dibatalkan oleh mereka-mereka yang hanya mementingkan kepetingan mereka dan kalangan mereka sendiri..,bahkan untuk itupun alasan keperyacaan dan adat la yang menjadi senjata paling ampuh bagi mereka.,

inilah sebuah negara yang dimana tidak adasatu pun hal yang tidak dicampur adukan dengan hal-hal yang berbau kepercayaan dengan alibi kepentingan umat tapi justru lebih mempunyai kepetinggan pribadi.

           
                                                                          -CATATAN-
[Tidak ada maksud menyinggung ataupun menyudutkan siapapun dan dari kalangan manapun dalam tulisan ini hanya sekedar mereview kembali apa yang telah terjadi.Mohon maaf yang sebesar-besarnya atas nama saya pribadi apabila ada pihak yang merasa keberatan dan tersinggung dengan tulisan diatas.]